What can we help you with?
Cancel
macam-macam sedekah

Macam-Macam Sedekah: Amalkan agar Hidup Lebih Berkah

Pengertian Sedekah

Sedekah merupakan salah satu amalan yang berasal dari bahasa Arab yaitu ‘shadaqah’. Secara terminologinya, sedekah atau shadaqah bersumber dari kata sidiq yang artinya kebenaran. Menurut BAZNAS No. 2 Tahun 2016, definisi sedekah mengacu pada harta atau non-harta bukan zakat milik seseorang atau suatu lembaga yang sengaja dikeluarkan untuk kebaikan atau kemaslahatan bersama.

Dalam agama Islam, sedekah adalah salah satu ibadah yang sangat diajurkan untuk dilakukan, karena tindakan tersebut sangat dicintai oleh Allah, khususnya sedekah jariyah. Sedekah jariyah merupakan bentuk sedekah yang memiliki imbalan pahala yang terus mengalir, dan dapat dirasakan secara terus-menerus oleh orang yang bersedekah, meskipun ia telah meninggal.

Keutamaan sedekah ini telah diatur dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 271 yang artinya:

Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Menurut ayat pada Al-Qur’an Surah Al-Baqarah di atas, dapat kita simpulkan bahwa sedekah boleh ditampakkan dengan niat bersih, tetapi sangat dianjurkan untuk dilakukan secara sembunyi-sembunyi agar terhindar dari sifat ingin dipuji orang lain (riya).

Keutamaan bersedekah juga telah disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari dikisahkan oleh Abu Hurairah, yang berbunyi:

Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan berkata,: ‘Wahai Rasulullah, shadaqah apakah yang paling besar pahalanya?’. Beliau menjawab: ‘Kamu bershadaqah ketika kamu dalam keadaan sehat dan kikir, takut menjadi faqir dan berangan-angan jadi orang kaya. Maka janganlah kamu menunda-nundanya hingga tiba ketika nyawamu berada di tenggorokanmu.”

Baca Juga: Ketahui Manfaat Ilmu Ekonomi Beserta Ruang Lingkupnya

Manfaat Sedekah

Sedekah memiliki manfaat yang luas untuk diri sendiri dan sesama. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai manfaat tersebut:

1. Manfaat Spiritual

  • Mendekatkan diri kepada Allah: Melalui sedekah, seseorang dapat meningkatkan ikatan spiritualnya dengan Allah.

  • Meningkatkan keimanan: Pemberian sedekah dapat menjadi bukti bagi seseorang untuk menunjukkan ketulusan hati terhadap makhluk ciptaan-Nya. Hal ini dapat memperkuat keimanan dan kepercayaan kepada Allah.

  • Membersihkan hati: Sedekah membantu membersihkan hati dari sifat-sifat negatif seperti keserakahan dan kebencian. Bersedekah kepada orang lain memungkinkan hati seseorang menjadi lebih suci dan terhindar dari keburukan.

 

2. Manfaat Psikologis

  • Meningkatkan rasa bahagia: Ketika seseorang memberikan sedekah, hal ini dapat memberikan perasaan kebahagiaan dan kepuasan batin. Tindakan baik ini memberikan rasa lega dan kepuasan emosional.

  • Mengurangi stres dan kecemasan: Melalui sedekah, seseorang merasa berkontribusi secara positif dalam membantu orang lain. Ini dapat mengurangi stres dan kecemasan, serta memberikan perasaan damai dan bahagia.

  • Meningkatkan rasa syukur: Bersedekah kepada mereka yang membutuhkan memungkinkan seseorang menjadi lebih bersyukur atas berkah-Nya. Ini dapat meningkatkan rasa syukur dan mengubah perspektif hidup menjadi lebih positif.

 

3. Manfaat Sosial

  • Membantu mereka yang membutuhkan: Sedekah membantu memberikan dukungan finansial kepada mereka yang kurang beruntung. Dengan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, kita dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka.

  • Membangun solidaritas sosial: Sedekah memperkuat ikatan sosial antara individu dan komunitas. Tindakan memberi ini dapat membangun rasa persatuan, saling peduli, dan saling membantu dalam masyarakat.

  • Membentuk keadilan sosial: Melalui sedekah, ketimpangan sosial dapat dikurangi sehingga keadilan sosial antar masyarakat dapat terwujud. Dengan berbagi harta dan kekayaan, seseorang dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil dan merata.

 

4. Manfaat Ekonomi

  • Mendorong distribusi kekayaan yang lebih adil: Dengan memberikan sedekah, orang-orang yang lebih mampu dapat membantu mereka yang membutuhkan. Ini membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan distribusi kekayaan secara keseluruhan dalam masyarakat.

  • Meningkatkan daya beli masyarakat: Sedekah dapat memberikan bantuan langsung kepada mereka yang membutuhkan, yang pada gilirannya meningkatkan daya beli mereka. Dengan memiliki lebih banyak sumber daya untuk memenuhi kebutuhan dasar, mereka dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dengan membeli barang dan jasa.

  • Memperkuat perekonomian lokal: Sedekah dapat diberikan kepada individu atau organisasi lokal, seperti yayasan, lembaga amal, atau pengusaha kecil. Hal ini dapat membantu mereka berkembang dan menciptakan lapangan kerja baru, yang pada gilirannya meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.

Baca Juga: Pengertian Ikhtiar dalam Konteks Keuangan: Mencapai Stabilitas Finansial  

Macam-Macam Sedekah

Sedekah memiliki jangkauan tindakan yang lebih luas dan dapat kita lakukan demi mendekatkan diri kepada Allah sekaligus menebar berkah kepada mereka yang membutuhkan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sedekah tidak hanya terbatas pada harta saja, tetapi juga non-harta dan memiliki dua jenis utama, yaitu sedekah wajib dan sunnah. Simak penjelasan mengenai macam-macam sedekah di bawah ini:

1. Sedekah Wajib

Sedekah wajib adalah bentuk sedekah yang harus dilakukan oleh seorang Muslim berdasarkan aturan dalam agama Islam. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai sedekah wajib:

a. Zakat

Zakat merupakan salah satu bentuk sedekah wajib yang diwajibkan kepada umat Muslim yang memenuhi syarat tertentu. Zakat diberikan dari harta yang mencapai nisab (ambang batas) setelah melewati satu tahun haul. Jumlah zakat yang harus dikeluarkan adalah 2,5% dari total harta yang telah mencapai nisab. Zakat ini diberikan kepada delapan golongan penerima zakat, seperti fakir miskin, orang yang terlilit hutang, amil (pengelola zakat), dan lain sebagainya. Zakat bertujuan untuk membersihkan harta, memperbaiki kondisi sosial, serta membantu golongan yang membutuhkan.

b. Kafarat

Kafarat adalah bentuk sedekah wajib sebagai pembayaran fidyah atau tebusan akibat pelanggaran atau kesalahan yang dilakukan. Pembayaran fidyah tersebut harus sesuai dengan ketentuan jumlah yang harus dibayarkan, hal ini telah diatur dalam Al Qur’an Surah Al Maidah ayat 89. Terdapat beberapa jenis kafarat, seperti kafarat yamin (kafarat sumpah), kafarat nazhar (kafarat nazar), dan kafarat kaffarah (kafarat akibat pelanggaran hukum syariat). Kafarat biasanya berupa pemberian makanan, seperti memberi makan kepada sepuluh orang miskin atau memberikan makanan yang setara dengan nilai tertentu kepada mereka.

 c. Nazar

Nazar adalah sedekah wajib yang dilakukan sebagai wujud pemenuhan janji yang diucapkan oleh seseorang kepada Allah SWT untuk melakukan suatu perbuatan tertentu apabila Allah mengabulkan permintaannya. Jika permintaannya dikabulkan, orang tersebut wajib menunaikan nazar yang diucapkan. Contohnya, seseorang berjanji untuk memberikan sebagian hartanya kepada fakir miskin apabila diberi kesembuhan dari suatu penyakit. Ketika kesembuhan terjadi, orang tersebut harus menunaikan nazar dengan memberikan sedekah sesuai dengan yang dijanjikan.

2. Sedekah Sunnah

Sedekah sunnah adalah bentuk sedekah yang dianjurkan dan diperbolehkan dalam agama Islam. Meskipun tidak wajib, sedekah sunnah sangat dianjurkan karena memberikan banyak kebaikan dan pahala. Sedekah sunnah dapat berupa sedekah yang berkelanjutan atau jariyah seperti wakaf, dan sedekah non-wakaf atau sedekah biasa. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai sedekah sunnah:

a. Sedekah Berkelanjutan atau Jariyah

Sedekah berkelanjutan merupakan sedekah sunnah yang diutamakan dalam agama Islam. Sebab, orang yang melakukan sedekah ini pahalanya akan terus mengalir meski ia telah meninggal. Sedekah berkelanjutan atau jariyah ini dikenal dengan istilah wakaf.  Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam wakaf, Anda bisa mengunjungi infografis kami tentang “Agar Wakaf Kamu Aman Dunia Akhirat”. Di bawah ini adalah contoh dari wakaf, yaitu:

  • Wakaf produktif: DIlansir dari Badan Wakaf Indonesia, wakaf produktif diartikan sebagai wakaf yang dapat membiayai dirinya sendiri dan orang lain. Wakaf produktif merupakan skema pengelolaan dana wakaf kepada hal yang mampu membuahkan hasil atau surplus yang berkelanjutan. Contohnya adalah wakaf tanah yang dijadikan kebun, kemudian surplus dari kebun tersebut dapat dijadikan sumber dana untuk kebutuhan umat, misalnya untuk pembiayaan pendidikan.

  • Wakaf non-produktif: Wakaf non-produktif merupakan wakaf yang pengelolaannya tidak membuahkan hasil yang berkelanjutan. Misalnya adalah wakaf untuk pembangunan masjid. Masjid merupakan tempat ibadah umat Muslim dan pusat kegiatan keagamaan. Dengan menyumbangkan dana untuk pembangunan masjid, seseorang berpartisipasi dalam membangun tempat ibadah yang bermanfaat bagi banyak orang. Sedekah ini memiliki nilai keutamaan yang tinggi dalam Islam.

b. Sedekah Biasa (Non-Wakaf)

Sedekah biasa merupakan jenis sedekah sunnah berupa pemberian uang atau harta kepada makhluk hidup yang sangat membutuhkannya (fakir miskin, anak yatim, hewan terlantar, korban bencana, dan lain sebagainya). Adapun beberapa contoh dari sedekah biasa antara lain sebagai berikut:

  • Sedekah Harta: Sedekah jenis ini melibatkan pemberian harta atau kekayaan kepada yang membutuhkan. Ini bisa berupa uang tunai, makanan, pakaian, dan barang-barang lain yang bermanfaat bagi penerima. Sedekah harta termasuk salah satu bentuk yang paling umum dilakukan oleh umat Islam.

  • Memberikan santunan kepada anak yatim: Memberikan santunan kepada anak yatim termasuk dalam bentuk sedekah sunnah yang dianjurkan. Hal ini dilakukan untuk membantu anak yatim yang membutuhkan dukungan dan perhatian. Sedekah ini dapat berupa pemberian makanan, pakaian, pendidikan, atau kebutuhan lainnya. Memberikan santunan kepada anak yatim juga termasuk dalam amal kebaikan yang dijanjikan pahalanya oleh Allah SWT.

  • Memberi makan hewan: Memberi makan hewan, terutama hewan yang membutuhkan seperti hewan jalanan atau hewan yang terlantar, termasuk dalam sedekah sunnah yang dianjurkan. Dalam Islam, menjaga dan memperhatikan makhluk hidup, termasuk hewan, merupakan amal yang diberi nilai kebaikan. Memberi makan hewan dapat dilakukan secara rutin atau ketika ada kesempatan.

  • Berdonasi untuk korban bencana alam: Berdonasi untuk korban bencana alam adalah bentuk sedekah sunnah yang sangat penting. Ketika terjadi bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau kebakaran, banyak orang yang kehilangan tempat tinggal, makanan, dan kebutuhan pokok lainnya. Dengan mendonasikan sebagian harta, baik berupa uang atau barang, kepada korban bencana alam, seseorang membantu meringankan penderitaan mereka dan memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan.

Baca Juga: Ketahui Perbedaan Murabahah dan Mudharabah dalam Keuangan Syariah

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Bersedekah

Islam mengajarkan beberapa prinsip dan cara yang benar dalam melakukan sedekah. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan sedekah menurut ajaran Islam:

1. Niat dalam Melakukan Sedekah

Inti dari sedekah adalah niat yang ikhlas karena Allah SWT. Sedekah harus dilakukan semata-mata untuk mendapatkan ridha-Nya dalam membantu sesama. Penting untuk membersihkan niat, mensucikan hati, serta tidak mencari pujian atau pengakuan dari orang lain.

2. Memilih Penerima Sedekah

Dalam Islam, ada kriteria tertentu penerima sedekah. Kriteria ini disesuakan dengan kebutuhan dan kondisi penerima, serta jenis sedekah itu sendiri. Sangat disarankan untuk mengutamakan pemberian sedekah kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.

3. Waktu dan Cara Sedekah

Sedekah dapat diberikan kapan saja, baik itu dalam bentuk uang, makanan, pakaian, atau bantuan lainnya. Terdapat beberapa sedekah yang memiliki waktu khusus, misalnya zakat fitrah yang dilakukan sebelum sholat sunnah Idul Fitri dan sedekah hewan qurban di Idul Adha. Penting juga untuk memperhatikan waktu yang tepat untuk memberikan sedekah, seperti pada bulan Ramadan atau saat musibah dan bencana. Selain itu, sedekah sebaiknya diberikan tanpa memperlihatkan kekayaan atau merendahkan penerima.

Pastikan bahwa sedekah Anda disalurkan dengan penuh keikhlasan, keberlanjutan, dan efektivitas. Pastikan juga Anda memilih penerima yang membutuhkan sehingga bantuan dapat disalurkan secara efisien dan tepat. Dengan melakukan sedekah secara praktis, kita dapat memberikan manfaat yang nyata kepada mereka yang membutuhkan dan membantu membangun masyarakat yang lebih baik.

Untuk membantu memperluas pengetahuan Anda, kunjungi Sharia Knowledge Centre (SKC) dari Prudential Syariah, yang merupakan kanal informasi, inovasi, dan kolaborasi seputar ekonomi syariah.

Sharia Knowledge Centre (SKC) sendiri bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah sekaligus bergotong-royong memajukan ekonomi syariah dan menjadikan Indonesia sebagai pusat perkembangan ekonomi syariah global.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Sharia Knowledge Centre (SKC) bekerja sama dengan berbagai pemain industri ekonomi syariah melalui berbagai program kemitraan strategis. Anda bisa mendapatkan informasi seputar edukasi syariah dengan mengunjungi Sharia Knowledge Centre (SKC) oleh Prudential Syariah.