What can we help you with?
Cancel
orang tua muslim meneriam makanan

Memahami Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal: Kewajiban dan Tata Cara Pelaksanaan

Dalam ajaran Islam, zakat merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh umat Muslim. Zakat menjadi salah satu pilar penting dalam kehidupan umat Islam karena memiliki peran dalam menjaga kesejahteraan sosial dan memperkuat ikatan kebersamaan di antara sesama. Dua jenis zakat yang umum dikenal adalah zakat fitrah dan zakat maal. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk membantu golongan yang kurang mampu, tetapi terdapat perbedaan signifikan antara keduanya. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara komprehensif mengenai perbedaan zakat fitrah dan zakat maal, serta kewajiban dan tata cara pelaksanaannya.

Pengertian Zakat Fitrah dan Zakat Maal

Untuk lebih mengenal perbedaannya, kita bisa mulai dengan memahami definisi antara zakat fitrah dan zakat maal yang telah dijabarkan di bawah ini:

Apa Itu Zakat Fitrah?

Zakat fitrah, juga dikenal sebagai zakat al-fitr, adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap jiwa Muslim pada bulan Ramadan menjelang Idul Fitri. Zakat fitrah berupa makanan pokok yang disesuaikan dengan kebiasaan masyarakat setempat, seperti beras, gandum, atau makanan pokok lainnya. Besaran zakat fitrah adalah 2,5 kg atau 3,5 liter per orang.

Tujuan utama dari zakat fitrah adalah untuk menyucikan diri setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan dan juga sebagai bentuk kepedulian terhadap orang-orang yang kurang mampu.

Seruan untuk melakukan zakat fitrah terdapat dalam Surat At-Taubah ayat 103. Melalui ayat ini, Allah berfirman:

"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"

Apa Itu Zakat Maal?

Zakat maal, atau sering disebut juga sebagai zakat harta, adalah zakat yang dikeluarkan dari harta benda seperti uang, emas, perak, atau aset lainnya kepada mereka yang membutuhkan.

Zakat maal merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang memiliki harta melebihi nisab (batas minimal) dan telah mencapai masa kepemilikan selama satu tahun Hijriyah. Perlu Anda ketahui juga bahwa Nisab emas adalah 20 dinar atau 85 gram, dan perak adalah 200 dirham atau 595 gram.

Hal yang sama berlaku untuk berbagai jenis harta yang termasuk dalam kategori harta simpanan dan dapat berupa emas dan perak, seperti uang tunai, tabungan, cek, saham, surat berharga, atau bentuk lainnya. Oleh karena itu, nishab dan kewajiban zakatnya sama dengan ketentuan emas dan perak.

Zakat maal sejatinya dikenakan atas segala jenis harta, yang secara zat maupun substansi perolehannya tidak bertentangan dengan ketentuan agama. Zakat maal dikeluarkan oleh muzakki (orang yang menunaikan zakat) melalui amil zakat resmi untuk diserahkan kepada mustahik (orang yang berhak menerima zakat).

Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Maal

Untuk memahami perbedaan antara zakat fitrah dan zakat maal, penting untuk mengidentifikasi berbagai aspek yang membedakan keduanya. Dilansir dari situs resmi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Berikut adalah beberapa aspek utama yang membedakan zakat fitrah dan zakat maal:

1. Aspek Objek

Perbedaan pertama terletak pada objek yang dizakatkan. Zakat fitrah dikeluarkan dalam bentuk makanan pokok seperti beras, gandum, atau makanan pokok lainnya, sedangkan zakat maal dikeluarkan dari harta benda seperti uang, emas, perak, atau aset lainnya.

2. Aspek Fungsi

Aspek kedua adalah fungsi dari kedua jenis zakat ini. Zakat fitrah memiliki fungsi utama sebagai sarana untuk menyucikan diri setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, sementara zakat maal memiliki fungsi untuk membantu golongan yang kurang mampu dengan menyisihkan sebagian dari harta kekayaan.

3. Aspek Kadar

Perbedaan selanjutnya terdapat pada kadar zakat yang ditetapkan. Zakat fitrah biasanya ditetapkan dalam bentuk beras atau makanan pokok sebesar 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa, sedangkan kadar zakat maal bervariasi tergantung pada jenis harta dan umumnya dikenakan sebesar 2,5% dari nilai harta bersih.

4. Aspek Waktu

Aspek waktu menjadi perbedaan lainnya antara zakat fitrah dan zakat maal. Zakat fitrah harus ditunaikan pada bulan Ramadan menjelang Idul Fitri, sedangkan zakat maal dapat dibayarkan kapan saja setelah mencapai masa kepemilikan selama satu tahun Hijriyah.

5. Aspek Mustahik

Terakhir, perbedaan terletak pada penerima zakat atau mustahik. Zakat fitrah diberikan kepada semua golongan yang membutuhkan, sementara zakat maal hanya diberikan kepada mereka yang memenuhi syarat sebagai mustahik, yaitu golongan yang kurang mampu atau membutuhkan bantuan.

Kewajiban dan Tata Cara Pelaksanaan Zakat Fitrah dan Zakat Maal

Untuk menjalankan ibadah zakat secara benar, penting untuk memahami kewajiban dan tata cara pelaksanaan baik untuk zakat fitrah maupun zakat maal.

Kewajiban Zakat Fitrah

Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah mencapai masa pubertas dan memiliki kelebihan rezeki pada bulan Ramadan sebelum salat Idul Fitri. Kewajiban ini ditetapkan sebagai sarana untuk membersihkan diri dari segala kesalahan dan dosa yang mungkin terjadi selama menjalankan ibadah puasa.

Setiap muslim yang mampu harus membayar zakat fitrah untuk dirinya sendiri dan bagi orang-orang yang menjadi tanggungannya, berupa bahan makanan pokok yang disesuaikan dengan kebiasaan masyarakat setempat. Besaran zakat fitrah adalah 2,5 kg atau 3,5 liter per orang.

Tata Cara Pelaksanaan Zakat Fitrah

Berikut adalah tata cara pelaksanaan zakat fitrah:

  • Ditunaikan pada waktu zakat fitrah. Waktu terbaik atau utama menunaikan zakat fitrah adalah setelah salat subuh pada 1 Syawal sebelum salat Idul Fitri.

  • Menghitung terlebih dahulu besaran zakat fitrah.

  • Penyerahan zakat fitrah.

  • Zakat fitrah diberikan dalam bentuk makanan pokok atau beras sebesar 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa dengan kualitas yang sama dengan yang dikonsumsi sehari-hari.

  • Anda dapat mengganti beras atau makanan pokok tersebut menjadi uang tunai dengan nilai yang setara dengan 2,5 kg atau 3,5 liter beras.

  • Besaran zakat fitrah uang yakni setara dengan 1 sha' (2.700 gram atau 2,7 kg) gandum, kurma atau beras dan bahan pokok lainnya yang disesuaikan dengan harga yang berlaku di daerah tersebut.


Kewajiban Zakat Maal

Sementara itu, zakat maal merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang memiliki harta atau kekayaan melebihi nisab (batas minimal) yang telah mencapai masa kepemilikan selama satu tahun Hijriyah. Nisab merupakan syarat minimum harta yang dapat dikategorikan sebagai wajib zakat. Sementara haul adalah masa kepemilikan harta sudah berlalu selama 12 bulan Qamariyah/tahun Hijriyah.

Tata Cara Pelaksanaan Zakat Maal

Berikut adalah tata cara pelaksanaan zakat maal:

  • Mengidentifikasi harta yang wajib dizakatkan

  • Menentukan batas nisab

  • Menghitung nilai harta bersih

  • Menentukan persentase zakat

  • Menghitung zakat maal

  • Membayar zakat maal

  • Perhitungan tahunan

  • Catat pembayaran zakat


Perlu diketahui juga syarat harta yang terkena kewajiban zakat maal adalah:

  • Kepemilikan penuh dan halal

  • Mencukupi nisab

  • Mencapai haul atau perhitungan satu tahun

  • Bebas dari utang

  • Harta yang dapat berkembang atau dimanfaatkan

 

Kesimpulan

Dalam agama Islam, zakat memiliki peranan penting sebagai salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim yang mampu. Zakat terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu zakat fitrah dan zakat maal, yang memiliki perbedaan dalam objek, fungsi, kadar, waktu, dan penerima manfaat.

Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah mencapai masa pubertas dan memiliki kelebihan rezeki pada bulan Ramadan. Pelaksanaannya dilakukan dengan memberikan sejumlah makanan pokok kepada yang membutuhkan, sebagai sarana untuk membersihkan diri dari kesalahan selama menjalankan ibadah puasa.

Di sisi lain, zakat maal adalah kewajiban bagi mereka yang memiliki harta atau kekayaan melebihi nisab yang telah mencapai masa kepemilikan selama satu tahun Hijriyah. Zakat maal diberikan dalam bentuk harta benda atau uang dengan tujuan untuk membantu golongan yang membutuhkan dan menjaga keseimbangan ekonomi dalam masyarakat Islam.

Dengan memahami kewajiban dan tata cara pelaksanaan zakat fitrah dan zakat maal, umat Islam diharapkan dapat menjalankan ibadah zakat dengan benar sesuai ajaran Islam dan memberikan manfaat yang maksimal bagi kesejahteraan umat serta kesinambungan bantuan kepada yang membutuhkan. Dengan demikian, praktik zakat tidak hanya menjadi ibadah, tetapi juga menjadi bagian dari upaya memperkuat solidaritas sosial dan keadilan ekonomi dalam masyarakat Islam.

Jika Anda ingin lebih mendalami informasi seputar ekonomi Syariah, Anda dapat mengunjungi Sharia Knowledge Centre (SKC) oleh Prudential Syariah. SKC adalah kanal informasi, inovasi, dan kolaborasi yang akan membantu Anda menjalani transaksi keuangan dengan prinsip-prinsip Syariah yang benar dan berkelanjutan.

Sharia Knowledge Centre (SKC) sendiri merupakan platform bagi para penggiat ekonomi Syariah untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan Syariah sekaligus bergotong-royong memajukan ekonomi Syariah dan menjadikan Indonesia sebagai pusat perkembangan ekonomi Syariah global.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Sharia Knowledge Centre (SKC) bekerja sama dengan berbagai pemain industri ekonomi Syariah melalui berbagai program kemitraan strategis. Anda bisa mendapatkan informasi seputar edukasi Syariah dan kumpulan fatwa dalam ekonomi Syariah dengan mengunjungi Prudential Syariah Sharia Knowledge Centre (SKC).