Strategi Untuk Meningkatkan Literasi Eksyar
Pada Konvensi Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) pada hari Jumat (2/12), Indah Pertiwi Nataprawira selaku Tenaga Ahli Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Keuangan Syariah menyatakan bahwa literasi ekonomi Syariah masih rendah. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2022, literasi keuangan Syariah berada pada tingkat 9,14% dan tingkat inklusi keuangan Syariah berada pada tingkat 12,12%. Sementara itu, indeks literasi ekonomi Syariah menurut Bank Indonesia pada tahun 2022 adalah sebesar 23,3%. Untuk meningkatkannya, diperlukan strategi penguatan komunikasi dan branding yang baik.
Diperlukan terobosan agar semua orang memiliki akses dan dapat mengenali ekonomi Syariah dalam waktu yang singkat. Keunggulan-keunggulan ekonomi Syariah sebagai bentuk ekonomi berkeadilan juga harus dikomunikasikan secara masif dengan strategi yang holistik. Ke depannya diperlukan juga penentuan daya cipta dengan inovasi yang mampu menciptakan kebutuhan baru dan membuktikan bahwa ekonomi Syariah mampu memberikan sesuatu yang berbeda.
(Sumber: https://www.republika.co.id/berita/rm9kdx349/kemenkeu-sebut-literasi-eksyar-masih-lemah-karena-ini)